Rencana aksi unjuk rasa kali ini, dibeberkan Ketua FORKOMSOB Rico S. Armahesa S.I.Kom, dilatarbelakangi dengan banyaknya keluhan masyarakat akan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dan pemberdayaan atau penyerapan tenaga kerja lokal yang di duga kurang maksimal dilakukan PT. Semen Baturaja Tbk.
"Rencana unjuk rasa ini dilatari oleh banyaknya keluhan masyarakat yang todak maksimal dalam melakukan program TJSL dan penyerapan tenaga kerja lokal, bahkan malah ada yang dihilangkan dan diberhentikan" beber rico
Kegiatan unjuk rasa yang dinamai Gerakan Angkat Senjata (GAS) tersebut, dipastikan akan tetap berpedoman dan mentaati amanat Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum. Yang kelangsungannya akan berlangsung aman, damai dan tertib.
Kendati begitu, nama dengan bahasa yang keras, dikatakan Rico tentulah memiliki makna yang tersirat, tentu juga bukan untuk berperang tempur, melainkan istilah dari rasa dan pikiran kami, yang ingin kami ungkapkan lantaran kecewa berat dan tidak puas terhadap keberadaan dan manfaat PTSB yang hidup berdampingan dengan masyarakat setempat seperti kami warga Kelurahan Sukajadi.
"Nama yang keras tentulah memiliki makna yang tersirat, karena hal itu merupakan istilah untuk mengungkapkan rasa dan pikiran kami yang dibuat kecewa dan tidak puas oleh PTSB yang keberadaannya sangat dekat dengan kami warga sukajadi. "ujarnya
Di kutip dalam keterangan surat pemberitahuan aksi yang telah di buat tentang jumlah peserta aksi, Debi Harliantara, A.Md Kordinator Lapangan dalam kegiatan ini membeberkan, akan ada sebanyak 100-500 peserta yang akan ikut merapatkan barisan dalam aksi ini, tentu jumlah ini terbilang sangat sedikit karena hanya 1% sampai 5% saja dari jumlah penduduk di Kelurahan Sukajadi.
"Ya estimasinya sekitar 100-500 peserta la atau hanya sekitar 1% sampai 5% dari jumlah penduduk di Kelurahan Sukajadi, untuk lebih pastinya kita tunggu saja di halaman PT. Semen Baturaja." Ungkap Debi
Lebih lanjut ditambahkan Debi lagi, surat pemberitahuan aksi ini juga nantinya, akan diteruskan kepada Pj. Bupati OKU melalui Dinas Tenaga Kerja OKU sebagai tanda undangan terbuka untuk dapat hadir dalam mengawal aspirasi masyarakat secara nyata serta bertanggung jawab atas penyelenggaraan PERDA Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemberdayaan Tenaga Kerja Lokal.(tim)